Featured Post

Apa sih Definisi Akuntansi?

Apa sih Definisi Akuntansi?? -   Banyak pakar ahli mengajukan pengertian tentang akuntansi yang berawal dari bahasa Inggris accountancy . Akuntansi …

DESAIN JARINGAN PADA LINGKUNGAN YANG TIDAK PASTI

Desain Jaringan Pada Lingkungan Yang Tidak Pastian, Dalam tiap perusahaan, rantai pasokan mencakup seluruh fungsi yang terlibat dalam pemenuhan permintaan konsumen (pengembangan produk, pemasaran, operasi, distribusi, keuangan, customer service). Jaringan rantai pasokan suatu perusahaan mengalami fluktuasi dalam permintaan, harga, rata-rata tukar, dan lingkungan kompetitif.

DESAIN JARINGAN PADA LINGKUNGAN YANG TIDAK PASTIKetidak-pastian permintaan dan harga akan mempengaruhi keseimbangan antara portofolio jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karena itu, ketidak-pastian dalam hal permintaan, penawaran, harga, keuangan, harus diperhatikan untuk membuat keputusan dalam desain jaringan.

Untuk mengevaluasi keputusan desain jaringan (network design) di bawah ketidak-pastian terdapat beberapa metode antara lain:
  • Analisis Discounted Cash Flow
  • Binomial Representation
  • Decision Tree (Pohon Keputusan)
Dampak ketidak-pastian pada keputusan desain jaringan
Keputusan desain rantai pasokan mencakup investasi dalam jumlah dan ukuran pabrik, jumlah truk, jumlah gudang. Keputusan ini tidak bisa dengan cepat diubah dalam waktu singkat, sehingga sangat memerlukan fleksibilitas dalam penetapan keputusan tersebut.

Analisis Discounted Cash Flow
Keputusan rantai pasokan ditetapkan untuk jangka yang panjang, sehingga harus dievaluasi sebagai rangkaian arus kas pada periode tertentu. Discounted Cash Flow Analysis mengevaluasi nilai sekarang (present value) dari tiap arus kas di masa mendatang, yang memungkinkan manajer untuk membandingan arus-arus kas tersebut.

Binomial Representation
  • Periode 1: P+u, P-d
  • Periode 2: P+2u, P+u-d, P-2d
  • Periode 3: P+3u, P+2u-d, P+u-2d, P-3d
  • Periode 4: P+4u, P+3u-d, P+2u-2d, P+u-3d, P-4d
  • P+tu-(T-t)d, for t=0, 1, …, T
Decision Tree
Decision Tree (Pohon Keputusan) adalah perangkat grafis yang digunakan untuk mengevaluasi keputusan-keputusan di bawah ketidak-pastian.

Mengevaluasi keputusan desain jaringan menggunakan Decision Tree, yaitu:
  1. Manajer harus membuat banyak keputusan yang berbeda ketika mendesain sebuah jaringan rantai pasokan
  2. Banyak di antaranya bersifat jangka panjang atau kurang fleksibel dan jangka pendek atau lebih fleksibel
  3. Apabila ketidak-pastian diabaikan, pilihan jangka panjang cenderung akan dipilih karena secara umum lebih murah.
  4. Keputusan seperti itu berpotensi merugikan, karena harga di masa mendatang sangat mungkin berbeda dari hasil taksiran atau peramalan yang dilakukan perusahaan.
  5. Decision tree digunakan sebagai alat evaluasi pengambilan keputusan pada ketidak-pastian
Metodologi analisis decision tree secara ringkas sebagai berikut:
  1. Mengidentifikasi durasi dari tiap periode (sebulan, kwartal, dst) dan banyaknya periode T berakhir dimana keputusan akan dievaluasi.
  2. Mengidentifikasi faktor-faktor seperti permintaan, harga dan nilai tukar, yang fluktuasinya akan dipertimbangkan setelah periode-periode T.
  3. Mengidentifikasi representasi ketidak-pastian untuk masing-masing faktor, yang menentukan apa yang digunakan untuk distribusi model ketidak-pastian.
  4. Mengidentifikasi discount rate periodik k untuk setiap periode.
  5. Merepresentasikan decision tree dengan negara yang digambarkan pada tiap periode seperti juga transisi probabilitas antara negara-negara pada periode yang berhasil.
  6. Mulai dari periode T, kembali ke periode 0, untuk mengidentifikasikan keputusan optimal dan arus kas pada tiap langkah. Setiap arus kas pada tiap langkah dalam suatu periode tertentu harus didiskontokan kembali ketika termasuk dalam periode sebelumnya.
Pembuatan keputusan desain jaringan rantai pasokan dalam ketidak-pastian, yaitu:
  1. Mengkombinasikan perencanaan strategis dan perencanaan kkeuangan selama pembuatan desain jaringan
  2. Menggunakan beberapa pengukuran (multiple metrics) untuk mengevaluasi jaringan rantai pasokan.
  3. Menggunakan analisis keuangan sebagai suatu input dalam pembuatan keputusan, bukan sebagai proses pengambilan keputusannya sendiri.
  4. Menggunakan estimasi bersamaan dengan analisis sensitivitas.






Referensi :
Chopra, Sunil & Peter Meindl. 2007. Supply Chain Management: Strategy, Planning & Operations, 3rd Edition. Pearson Prentice Hall.

Komentar